Di Gereja Katolik Paroki Hati Maria Tak Bernoda Makale, ribuan umat mengikuti misa malam Natal dengan khikmat. Begitu banyaknya umat yang ingin merayakan kelahiran Yesus Kristus, sehingga pihak gereja harus menyediakan tenda tambahan di luar gereja untuk menampung umat.
Sementara itu, di luar gereja dan jalan sekitar gereja, aparat kepolisian dari Polres Tana Toraja dan Brigade Mobile (Brimob) terlihat berjaga-jaga. Beberapa personil Banser GP Ansor juga terlihat berjaga bersama polisi.
Pastor Albert Arina, yang memimpin misa malam Natal, berharap semua umat senantiasa menajag perdamaian dalam perbedaan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dia juga berharap warga Toraja tetap mengedepankan kerukunan umat beragama mengingat di Toraja, meski Kristen adalah agama mayoritas namun dikenal sebagai daerah yang damai dan rukun dari sisi agama.
Ibadah malam Natal juga dilakukan oleh anggota jemaat di sejumlah gereja Kristen Protestan, maupun Gereja Toraja yang ada di kota Makale.
Suasana malam Natal yang khikmat juga terlihat di Gereja Katolik Santa Theresia Rantepao. Ribuan umat dari stasi-stasi yang ada di bawah naungan Paroki Rantepao, membanjiri gereja yang terletak di Jalan Sam Ratulangi, Rantepao ini. Lagu “Malam Kudus” mengiringi penyalaan lilin Natal oleh ribuan umat yang hadir.
Aparat kepolisian, TNI, dan Brimob, terlihat berjaga-jaga di pintu masuk halaman gereja maupun di jalan-jalan di sekitar gereja. Ibadah malam Natal juga dilakukan sejumlah gereja lain di Rantepao.
Meski suasana di dalam gereja belangsung khikmat, namun berbeda jauh dengan suasana di luar geraja. Sebagian besar warga lebih menikmati merayakan kelahiran Yesus Sang Juru Selamat dengan berpesta kembang api. Tak ayal, bunyi kembang api sangat mengganggu suasana malam Natal di dalam gereja. (Arsyad/Arthur)
Post a Comment